Resensi Edensor : Bermimpilah Karena Tuhan Akan Memeluk Mimpi-Mimpi Itu

"Aku ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda marabahaya, dan memecahkan misteri sains. Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika-liku hidup yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium : meletup tak terduga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar ke arah yang mengejutkan. Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai berbagai bahasa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang, Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, dan menciut dicengkram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan, Aku ingin hidup! Ingin merasakan saripati hidup!"



Inspiratif, menggugah semangat dan jiwa petualanganku, humor yang cerdas, membuka cakrawala, apa lagi ya? Pokoknya buku paling amazing yang sudah kesekian kalinya kubaca. "Edensor" adalah buku ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi karya penulis favorit saya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada bulan Mei tahun 2007 silam.

Yup saya awali postingan #31hariberbagibacaan dengan mereview novel terfavoritku.



Judul : Edensor
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka
Terbit : Mei, 2007
Halaman : 290 halaman
ISBN : 978-979-1227-02-5


Novel ini berkisah tentang petualangan dua orang pemuda Indonesia "Ikal" dan "Arai" selama menjalani studi di Sorbone, Perancis. Mereka mendapatkan beasiswa Uni Eropa untuk melanjutkan studi S2, beruntung banget ya :) Jadi pengen ^^

Kisah petualagan mereka di benua biru itu benar-benar sangat seru. Sejak awal menginjakkan kaki di benua itu mereka sudah disambut dengan kejutan-kejutan. Mulai dari persahabatan mereka dengan Famke Somers gadis Belanda jangkung nan cantik jelita. Kemudian sikap tak bersahabat pemilik kost Mr. Van Der Wall sehingga mereka harus menggelandang dan melawan suhu ekstrem minus belasan derajat di kota kecil Brugge. Ikal tak sanggup menahan suhu dingin itu, dia terserang Pulmonary Adema. Melihat sepupunya itu meregang nyawa, Arai yang banyak akal menimbuni Ikal dengan daun-daun rowan.

"Humus! Humus, kawan. Humus Pyrus Aucuparia menyimpan panas! Begitulah cara tentara Prucia bertahan di musim salju! Apa kau tak pernah membaca buku sejarah?"

Singkat cerita Ikal dan Arai berencana untuk menjelajahi Benua Eropa dan Afrika. Mereka ingin mewujudkan mimpi sejak kecil yang ditanamkan oleh Pak Balia, guru inspiratif mereka semasa SMA.

"Murid-muridku, berkelanalah, jelajahi Eropa, jamah Afrika, temukan mozaik nasibmu di pelosok-pelosok dunia. Tuntut ilmu sampai ke Sorbonne di Perancis, saksikan karya-karya Antoni Gaudi di Spanyol"

Mendengar rencana sinting Ikal dan Arai untuk berkeliling eropa dengan melakukan Street Performance alias mengamen membuat teman-temannya yang lain ikut tertantang. Mereka membuat pertaruhan : siapa yang dapat menempuh paling banyak kota dan negara dialah pemenangnya. 

Negara penjelajahan pertama mereka adalah Belanda. Mereka ingin menemui sahabat lama mereka Famke Somers yang memberikan ide untuk melakukan Street Performance demi mendapatkan biaya selama penjelajahan mereka. Solusi yang diberikan oleh Famke adalah tampil di pinggir jalan sebagai manusia patung ikan duyung.

Penjelajahan dan petualangan mereka pun di mulai dari Jerman, Denmark, Swedia, Norwegia, Islandia, Finlandia, Rusia, Yunani, Bosnia, Serbia, Yugoslavia, Bulgaria, Rumania, Estonia, Swiss, Austria, Italia, Tunisia, Nigeria, Zaire, Mali, Maroko, Casablanca, dan Spanyol.
Wuih... keren dan benar-benar penuh tantangan penjelajahan mereka. Jadi pengen deh traveling dan berpetualang seperti mereka. 

"Dengan potongan-potongan mozaik itulah dulu Pak Balia mengibaratkan nasib manusia dan menginspirasi kami untuk berkelana. Di Barcelona aku mencapai puncak filosofi pengembaraanku. Pada titik ini, hatiku merunduk takzim pada pesan-pesan suci Al-Quran dan Hipotesa Harun Yahya bahwa tak ada hal sekecil apa pun yang terjadi karena kebetulan"

Novel yang dikemas dalam 44 mozaik ini sangat menyuguhkan bacaan yang membuka cakrawala, intelektualitas, petualangan, humor, dan kegigihan untuk meraih mimpi-mimpi, ketahanan dalam menerjang berbagai tantangan hidup. Sampai akhirnya tangan-tangan nasib membawa ikal ke tempat yang dulu hanya ada dalam khayalan. Edensor sebuah desa indah yang digambarkan dalam novel kenangan A Ling, cinta pertama Ikal. 

Novel yang sangat... sangat inspiratif bagi saya. Nilai plus buku ini sudah saya ungkapkan di awal. Kalau nilai minusnya apa ya??? Emmm... banyak istilah-istilah baru yang saya temukan di novel ini, ada yang sudah di beri catatan kaki ada juga yang belum. Mungkin di cetakan berikutnya bisa di revisi lagi.

0 comments

Silakan Berikan Komentar, Saran, dan Kritik Untuk Postingan Ini, yang sopan ya ^^ dan please jangan spam